Jumat, 29 Agustus 2008

Jangan Tertipu Penampilan

Bismillaahirrohmaanirrohim

Hidup adalah pilihan, dimana dua sisi yang berbeda dan saling bertolak belakang selalu dihadapkan kepada kita sebagai satu-satunya makhluk Allah yang diciptakan oleh-Nya dalam rangka mengemban amanat yang sangat berat yakni sebagai khalifah di muka bumi ini. Sungguh sebuah amanat yang tak satu pun dari makhluk Alloh yang lain sanggup memikulnya.

Kalau boleh memilih, kita tak pernah ingin dilahirkan sebagai manusia yang mempunyai banyak kekurangan. Kita pasti ingin dilahirkan dengan banyak kelebihan dan sedikit kekurangan yang dimiliki atau bahkan tak ada kekurangan sama sekali. Paling tidak kita menginginkan keadaan diri ini diatas rata-rata meski tidak berada dalam titik kesempurnaan. Itu hanyalah angan-angan dan keinginan semata, karena faktanya semua orang yang dilahirkan di atas muka bumi ini pasti mempunyai kekurangan disamping kelebihan yang dimilikinya.

Cobalah untuk merenung, bahwa tidak semua orang dilahirkan dengan bentuk tubuh bagus dan ideal, kulit putih bersih, rambut yang indah, wajah rupawan, mata indah dan tajam, hidung mancung, bibir tipis, dagu terbelah, gigi rapih, terlahir dari keluarga kaya dan berada, terlahir sebagai seorang yang pintar dan berilmu tinggi, dan semua hal yang serba ideal lainnya.

Seandainya saja semua makhluk yang bernama manusia dilahirkan sama baik rupa maupun takdirnya, akan sangat sulit membedakan antara satu sama lainnya. Dipandang dari sisi fisik mungkin kita tak akan pernah bisa mengatakan bahwa tubuh seseorang indah dan ideal, kulitnya putih dan mulus, hidungnya mancung, bibirnya tipis, perutnya rata, kakinya jenjang dan lain sebagainya jika tak ada orang-orang yang bertubuh gemuk, berkulit hitam, berhidung pesek, berbibir tebal, berperut buncit, berkaki pendek, dan lain sebagainya sebagai pembandingnya. Dan dipandang dari sisi sosial kita juga tak akan pernah bisa mengatakan bahwa seseorang berasal dari keluarga kaya raya, pintar dan terhormat jika tak ada orang-orang miskin, bodoh dan tidak terhormat sebagai pembandingnya.

Itulah artinya perbedaan, dan betapa indahnya kalau kita bisa menyikapinya dengan arif. Tapi kenapa diri kita selalu merasa kurang dengan semua hal yang kita miliki saat ini? Kita tidak pede dengan apa yang Allah berikan dalam bentuk fisik kita dan takdir yang kita jalani selama mengarungi lautan kehidupan dunia saat ini. Kita selalu bernafsu dan menyiksa diri agar diri ini terlihat lebih baik untuk membangun rasa percaya diri kita di mata orang lain. Kita lebih sering memikirkan tampilan luar dan topeng kita daripada isi yang kita miliki. Itulah kesalahan kita, sehingga tak jarang kita lebih sering terjebak pada penampilan luar, tertipu oleh pandangan mata tanpa tahu apa yang sebenarnya ada dibalik apa yang terlihat dari penampilannya. Kita lebih suka melihat seseorang yang berpenampilan baik dan berwajah rupawan walau ternyata hatinya busuk daripada seseorang yang berpenampilan buruk tapi berhati mulia.

Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, ternyata kita lebih banyak berprilaku seperti itu. Rasa hormat kita bangun dan kita ciptakan hanya bagi orang-orang yang penampilan luarnya baik menurut mata kita saja. Kita selalu berpandangan sebelah mata terhadap orang-orang yang mempunyai kekurangan, padahal belum tentu kita lebih baik dari dirinya dalam pandangan Allah SWT, karena seperti kita tahu bahwa Allah tidak melihat kepada bentuk tubuh kita, ataupun warna kulit kita, akan tetapi Dia hanya melihat pada sejauh mana ketaqwaan kita kepada-Nya.

Menjadi baik dari segi status sosial dan kemasyarakatan sudah seharusnya kita berusaha untuk itu. Kita tidak dilarang untuk menjadi kaya dan terhormat dalam pandangan manusia. Yang dilarang itu adalah manakala kita telah menjadi orang yang berstatus sosial tinggi tapi melupakan bahkan tidak menghiraukan kelompok-kelompok atau golongan orang-orang yang berstatus sosial lebih rendah dari kita. Menjadi kaya, menjadi terhormat dalam pandangan manusia, seharusnya bisa membuat diri kita berpikir keras dan berusaha agar kita pun senantiasa baik dalam pandangan Allah SWT bukan malah semakin menjauhkan kita daripada-Nya. Status sosial yang tinggi hendaknya membuat kita lebih tawadhu terhadap sesama karena kita tahu bahwa status apa yang kita dapatkan sekarang hanyalah berasal dari Allah semata.

Wallahu’alam.


Bunda dan Ulya

Kamis, 28 Agustus 2008

Perempuan

PEREMPUAN (khususnya untuk para lelaki)
Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...¡
? hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.
Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu
yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tu! mbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu.

Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana.... karena mere! ka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

Mau baca artikel tentang melahirkan klik di sini

Bunda dan Ulya

Rabu, 27 Agustus 2008

Syair Rabi'ah Al Adawiyah

Bismillaahirrohmaanirrohim

Kamu masih berlaku maksiat kepada Tuhan?
Pada saat bersamaan kamu pun menampakkan
cinta kepada-Nya?
Aku bersumpah...ini benar-benar aneh
Kalaulah memang cintamu benar, tentu kamu
akan mematuhi perintah-Nya
Orang yang mencintai akan mematuhi semua
yang diperintahkan yang dicintainya


Bunda dan Ulya

Pendidikan Anak

Bismillaahirrohmaanirrohim..

Rasulullah bersabda : " Ajarkanlah, mudahkanlah, dan jangan menyulitkan. Berikan kabar gembira dan janganlah ditakuti. Jika salah seorang sedang marah, maka diamlah." (HR.Bukhari)
Sabda Nabi diatas memberikan pesan agar memperhatikan kaidah-kaidah dalam pendidikan anak dan dakwah.

Kaidah pertama,
agar kita senantiasa memperhatikan aspek intelektual anak. Kata 'allimuu yang bermakna ajarkanlah, mempertegas bahwa menu intelektual pada anak merupakan kelaziman yang harus dilakukan oleh orang tua. Karena pemahaman seorang anak terhadap agamanya akan melahirkan komitmen terhadap Islam di masa remaja dan dewasa. Hal ini harus kita lakukan terhadap umat dalam dakwahnya. Mencerdaskan umat secara intelektual akan menjauhkan mereka dari sikap taklid buta yang berbuah pada jatuhnya mereka terhadap ritual-ritual yang justru tidak ada landasan syar'i nya.

Kaidah kedua, agar kita memudahkan dan jangan mempersulit dalam pembinaan anak dan dakwah. Karena tabiat dari Islam adalah dinul yusri (agama yang mudah). Allah SWT berfirman " Allah menghendaki dari kalian kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan." (QS.Al-Baqarah:185).

Kaidah ketiga, berilah kabar gembira dan jangan ditakuti. Maksudnya adalah seorang anak di masa pertumbuhannya agar diberi motivasi dengan informasi-informasi yang membahagiakan dan menggembirakan dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Karena ketika seorang anak yang masih labil cara berpikirnya ditakuti dengan hal-hal yang menyeramkan dalam Islam maka bisa jadi ia akan takut dengan Islam.

Kadiah keempat, jangan emosional. Seorang ayah atau ibu hendaknya jangan terlalu mudah memarahi anaknya. Karena efeknya adalah anak akan menjadi penakut. Akan tetapi orang tua yang baik adalah orang tua yang mampu mengendalikan hawa nafsu dan amarahnya. Begitu juga dalam berdakwah ternyata Rasulullah mengedepankan tampilan kematangan emosionalnya dengan wajah ceria di hadapan para sahabatnya. Sehingga pesona diri inilah yang menjadikan orang-orang non Islam tertarik kepada Islam.

Bunda dan Ulya.




Taaruf

Bismillaahirrohmaanirrohim

Alhmd, hari ini kami telah berhasil membuat blog. Masih harus belajar banyak dari temen-temen. Bantuin Yuni dan Ulya ya, karna ini blog kita berdua.

Klo ada saran dan kritik..mohon kita diberitahu.

Bunda dan Ulya