Selasa, 17 Februari 2009

Berhati-hati dengan Barang Syubhat

Bismillahirrohmaanirrohim

Di satu riwayat disebutkan bahwa suatu hari pembantu Abu Bakar datang dengan membawa makanan. Seketika Abu Bakar mengambil dan memakannya. Sang pembantu berkata, "Wahai Khalifah, biasanya setiap kali aku datang membawa makanan, Anda selalu bertanya dari mana asal makanan yang aku bawa. Kenapa sekarang Anda tidak bertanya?"

Abu Bakar menjawab, " Sesungguhnya hari ini aku sangat lapar sehingga lupa untuk menanyakan hal itu. Kalau begitu ceritakanlah, darimana kamu mendapat makanan ini?"

Si pembantu menjawab, "Dulu sebelum aku masuk Islam profesiku adalah sebagai dukun. Suatu hari aku pernah diminta salah satu suku untuk membacakan mantra di kampung mereka. Mereka berjanji akan membalas jasaku itu. Pada hari ini aku melewati kampung itu dan kebetulan mereka seang mengadakan pesta, maka mereka pun menyiapkan makanan untukku sebagai balasan atas jasa perdukunan yang pernah kuberikan."

Mendengar hal itu spontan Abu Bakar memasukkan jari ke kerongkongannya agar bisa muntah. Setelah muntah Abu bakar berkata, "Jika untuk mengeluarkan makanan itu aku harus menebus dengan nyawa, pasti akan aku lakukan karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Tidak ada daging yang tumbuh dari makanan yang haram melainkan neraka layak untuk dirinya."

Semoga kita bisa menjaga diri dari hal-hal yang syubhat apalagi yang haram. Amiin..

Selasa, 20 Januari 2009

Cerminan Diri

Bismillaahirrohmaanirrohim

"Ternyata, aku cakep!" ujarnya setelah memastikan kalau bayangan itu memang benar-benar diri kancil sendiri. Dan, kancil pun melompat-lompat kegirangan. Tiap kumpulan hewan yang ia lalui seolah tersenyum memandangi dirinya. Bisikan yang selalu ia yakini pun mengatakan, "Kancil cakep, Ya! Kancil cakep!"

Begitu seterusnya hingga hewan periang ini menemukan genangan air yang lain. Warna air itu agak kusam. Beberapa dahan pohon yang mulai membusuk dalam air seperti memberi warna hijau pekat. Dan bayang-bayang yang dipantulkan genangan itu pun akan menjadi kusam.

"Hei, kenapa wajahku seperti ini?" teriak kancil sesaat setelah memandangi bayangan wajahnya dari permukaan genangan air itu. Ia jadi kian penasaran. Terus ia pandangi genangan itu seolah mencari detil-detil kesalahan. Tapi, bayangan itu tak juga berubah. Ia terlihat kusam, kumuh. Bulu-bulu coklatnya yang bersih tak lagi tampak seperti apa adanya. "Ternyata aku salah! Aku tidak cakep!" keluh kancil sambil beranjak meninggalkan genangan air.

Berjalan agak lunglai, kancil membayangkan sesuatu yang tak nyaman. Sapaan manis hewan-hewan yang ia lalui, terasa agak lain. Tiap sapaan seperti sebuah hinaan: "Kancil jelek! Sok cakep!" Itulah kenapa kancil selalu menunduk ketika berpapasan dengan siapa pun yang ia jumpai. Mulai dari kuda, kerbau, rusa, zebra, dan kambing. Ia merasa begitu rendah dibanding yang lain. Keriangannya pun berganti kesedihan. Pelan tapi pasti, bayang-bayang itu pun menjadi sebuah pengakuan. "Aku memang sok cakep!"

***

Hidup dalam sebuah kebersamaan adalah sama dengan memandangi diri dalam seribu satu cermin sosial. Masing-masing cermin punya sudut pandang sendiri. Bayangan yang ditampilkannya pun sangat bergantung pada mutu cermin. Tentu akan beda antara bayangan cermin jernih dengan yang kusam. Terlebih jika cermin itu sudah retak.

Memahami keanekaragaman cermin ini akan membuat seseorang seperti berjalan pada bentangan tambang di sebuah ketinggian. Ia mesti merawat keseimbangan: antara percaya diri yang berlebihan dengan rendah diri yang kebablasan. Percaya diri yang berlebihan, membuat langkah menjadi tidak hati-hati. Dan rendah diri yang kebablasan, membuat langkah tak pernah memulai.

Andai keseimbangan percaya diri ini yang dipahami kancil, tentu ia tak terlalu bangga dengan bayangan yang terasa begitu membuai. Karena di cermin yang lain, bayangan dirinya menjadi buruk. Sangat buruk. Andai keseimbangan ini yang dipegang kancil, insya Allah, ia tak akan jatuh.




Selasa, 13 Januari 2009

Tau Gak Betapa Istimewanya Wanita

Bismillaahirrohmaanirrohim

Banyak wanita yang bilang bahwa susah menjadi wanita, lihat saja aturan-aturan dibawah ini :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.
8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas.
9. dan lain-lain.

Tetapi… PERNAHKAH KITA LIHAT KENYATAANNYA ?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya ?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami? Sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya ?

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
Diakherat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabk an terhadap 4 wanita, yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya , bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

5. Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

6. Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah, sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH… ! demikian sayangnya ALLAH SWT kepada wanita…..

Yakinlah bahwa sebagai Zat yang Maha Pencipta sudah pasti ALLAH Maha Tahu akan segala yang diciptakan-Nya sehingga peraturan-Nya adalah yang terbaik bagi manusia.




Rabu, 31 Desember 2008

Tahun Baru Islam 1430 Hijriah

Bismillaahirrohmaanirrohim

Kita telah memasuki tahun baru Islam 1430 H, semoga dengan bergantinya tahun, kita dapat memperbaiki amalan kita. Amiin.

Semoga Allah mengampuni mengampuni dosa-dosa kita yang kemarin. Amiin.

Met Tahun Baru Islam 1430 Hijriah buat Ammi dan Ammah...


Jumat, 14 November 2008

Wangi Harum Masyithah

Bismillaahirrohmaanirrohim

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, Rasulullah bersabda, "pada saat malam terjadinya Isra Mi'raj, saya mencium bau harum, Rasul pun bertanya, Ya Jibril, bau harum apakah ini?"

Jibril menjawab, "Ini adalah bau wangi wanita penyisir rambut putri Firaun (Masyithah dan anak-anaknya).

Rasul bertanya, " Bagaimana bisa demikian?"

Jibril bercerita, "Suatu hari ketika dia menyisir rambut putri Firaun, tiba-tiba sisirnya terjatuh. Dia mengambilnya dengan membaca Bismillah.

Putri Firaun berkata, "Hai dengan nama ayahku?". Masyithah berkata, "Bukan, Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu begitu juga Tuhan ayahmu".

Putri Firaun berkata, "Kalau begitu, kamu punya Tuhan selain ayahku? Wanita tukang sisir itu berkata , "Ya".

Putri Firaun melaporkan kepada ayahnya dan Firaun kemudian memanggil Masyithah.

Firaun berkata, "Hai Masyithah, apakah kamu mempunyai tuhan selain aku?"

Masyithah menjawab, "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah".

Kemudian Firaun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Satu persatu anak wanita itu kemudian dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih.

Beberapa saat kemudian, Masyithah berkata, " Saya mempunyai satu permintaan. Saya ingin engkau mengumpulkan tulang-tulangku dan tulang-tulang anakku dalam satu kantong untuk dikuburkan".

Firaun menjawab, "Akan saya penuhi permintaanmu"

Sampai akhirnya tinggal seorang bayi yang masih menyusu, pada saat itu Masyithah mulai ragu. Si bayi diatas gendongan Masyithah, atas izin Allah berbicara, "terjunlah Ibu! Ayo terjun, azab dunia lebih ringan daripada azab akhirat". Mendengar anaknya berbicara seperti itu, Masyithah pun terjun bersama bayinya.

Diantara ciri-ciri ahli surga adalah mempertahankan kebenaran, meskipun berat dan pahit terasa.

Rabu, 05 November 2008

Jika Rasul ke Rumah

Jika Rasul datang ke rumahmu,
Untuk meluangkan waktu sehari dua hari bersamamu,
Tanpa kabar apa-apa sebelumnya,
Apakah yang akan kau lakukan untuknya?
Akankah kau sembuyikan buku duniamu?
Lalu kau keluarkan dengan cepat kitab hadits di rak buku?

Akankah kau sembunyikan majalah-majalah mu,
Dan kau hiasi mejamu dengan Al-Quran yang telah berdebu?

Akankah kau masih melihat film di Tv,
Atau dengan cepat kau matikan sebelum dilihat Nabi?

Maukan kau mengajak Rasul berkunjung ke tempat yang biasa kau datangi,
Ataukah dengan cepat rencanamu kau ganti?

Apakah kau bahagia jika Rasul memperpanjang kunjungannya?
Atau kau malah tersiksa karena banyak yang harus kau sembunyikan darinya?

Jika Rasul tiba-tiba ingin menyaksikan,
Akankah kau tetap mengerjakan pekerjaan yang sehari-hari biasa kau lakukan?
Akankah kau berkata-kata seperti apa yang sehari-hari kau katakan?
Akankah kau jalankan sewajarnya hidupmu seperti halnya jika Rasul tidak ke rumahmu?

Jumat, 31 Oktober 2008

Puisi tentang ILMU

Mempelajari ilmu merupakan kebaikan
Mencarinya merupakan ibadah
Mengingat-ingatnya adalah tasbih
Mendalaminya adalah jihad
Mengajarkannya pada yang belum mengerti adalah sedekah
Mengingatkannya pada yang sudah menegrti adalah taqarub

Ilmu sarana mencapai tempat di surga
teman di waktu sepi
kawan dalam pengasingan
penunjuk jalan kesenangan
penolong dalam kesulitan
hiasan di tengah-tengah kawan
senjata dalam menghadapi musuh

Ilmu menghidupkan hati dari kebodohan
pelita dalam kegelapan
kekuatan dari segala kelemahan
sarana mencapai derajat bagi orang-orang baik
kala hidup di dunia maupun di akhirat

Ilmu merupakan pemimpin
dan amal adalah pengikutnya
Ilmu hanya diberikan
kepada orang-orang yang beruntung
takkan diberikan
kepada orang-orang yang malas

(Mu'az bin Jabal)